NKB. No.79 – 85 PELAYANAN FIRMAN Kematian Yesus Kristus
NKB. No.79 – 85
PELAYANAN FIRMAN
Kematian Yesus Kristus
NKB 79 – Sambil Kepalamu Engkau Tundukkan
Sambil kepalamu Engkau tundukkan
dan berseru dengan suara besar,
jiwa-Mu, ya Penebus, Kauserahkan
kepada Bapa-Mu dengan sedar.
Rela ‘Kau Tuhan, memikul sengsara
pun rela Dikau menghadapi maut.
Di dalam mati-Mu tampak sejaht'ra
sampai ke akhirnya, ya Anak Daud.
Ya Jurus'lamatku, pabila nanti
‘ku meninggalkan alam yang fana.
B'rilah ‘ku damai-Mu di dalam hati
dan pada jalanku t'rang-Mu baka.
B'ri mataku t'rus memandang salib-Mu
di kala t'lah menjelang ajalku.
Sambil terus ‘ku dipimpin tangan-Mu,
b'rilah ‘ku masuk perhentian-Mu.
NKB 80 – Di Bukit Golgota
Di bukit Golgota tersalib Tuhanku,
dan dosa dunia ditanggung oleh-Nya
tercurah darah-Nya bagimu, bagiku,
kasih-Nya yang besar terus terpancarlah.
Pengawal yang kejam mencambuk tubuh-Nya,
mencaci, mencela, menghujat, mencerca.
Tetapi dosanya dilupakan seg'ra,
ucapan terdengar: “Bapa, ampunilah!”
Ketika didera, sengsara-Nya pedih,
Tuhanku berseru kepada Bapa-Nya:
“Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”
Derita pun genap diderita-Nya.
NKB 81 – Pancaran Air Milik-Nya
Pancaran air milik-Nya,
‘pun sungai, danau serta laut,
tetapi Yesus berkesah:
“Betapa Aku haus.”
Tikaman tombak yang kejam
dan aib dosa manusia,
terpadu dalam ratap-Nya
di salib Golgota.
Meski dahaga dan lelah,
namun tak dihiraukan-Nya,
kar'na manusia bercela
t'rus dirindukan-Nya.
Ya Yesus, Jurus'lamatku,
Kautanggung aib dosaku;
Dahaga dan sengsara-Mu
patutlah milikku.
NKB 82 – T'lah Terdengar Di Golgota
T'lah terdengar di Golgota
rintihan lirih dan pedih.
Yesus disalib, didera,
menanggung siksa yang keji.
Awan gelap pun turunlah
di atas Yesus, Penebus.
Dan musuh-musuh mencerca,
mengejek Putra yang kudus.
Cambuk dan tajuk yang kejam
harus ditanggung oleh-Nya.
Namun derita terseram
saat ditinggal Bapa-Nya.
Wahai dunia, soraklah!
Angkat lagumu yang megah!
Yesus t'lah mati disesah,
menghapus dosa manusia.
NKB 83 – Nun Di Bukit Yang Jauh
Nun di bukit yang jauh tampak kayu salib;
lambang kutuk, nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
menebus umat manusia.
Refrein :
Salib itu kujujung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu kurangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
Meski salib itu dicela, dicerca,
bagiku tiada taranya.
Anakdomba kudus masuk dunia gelap,
disalib kar'na dosa dunia.
Indahlah bagiku salib hina keji,
berlumuran darah-Nya kudus;
hilanglah dosaku, sucilah hatiku
berkat kurban Yesus Penebus.
NKB 84 – Kub’rikan Bagimu Tubuh-Ku, Darah-Ku
Kub’rikan bagimu tubuh-Ku, darah-Ku,
engkaupun Kutebus, selamat jiwamu.
Bagimu Kub'ri hidup-Ku; apakah balasmu?
Bagimu Kub'ri hidup-Ku; apakah balasmu?
Takhta-Ku mulia; dan rumah yang gerlap,
telah Kutinggalkan, demi dunia gelap.
Kutinggalkan semuanya; apakah balasmu?
Kutinggalkan semuanya; apakah balasmu?
‘Ku sudah disesah, tersiksa dan pedih,
supaya hilanglah dosamu yang keji.
Kupikul salib bagimu; apakah balasmu?
Kupikul salib bagimu; apakah balasmu?
Dan dari rumah-Ku, Kubawa bagimu
kes’lamatan penuh, ampunan, kasih-Ku.
Bagimu Kub'ri kurnia; apakah balasmu?
Bagimu Kub'ri kurnia; apakah balasmu?
NKB 85 – Kar'na Kasih-Nya
Mengapa Yesus turun dari sorga,
masuk dunia g'lap penuh cela?
Berdoa dan bergumul dalam taman,
cawan pahit pun dit’rima-Nya?
Mengapa Yesus menderita, didera,
dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya?
Kasih-Nya, ya kar'na Kasih-Nya.
Mengapa Yesus mau pegang tanganku,
bila ‘ku di jalan tersesat?
Mengapa Yesus b'ri ‘ku kekuatan,
bila jiwaku mulai penat?
Mengapa Yesus mau menanggung dosaku,
b'ri ‘ku damai serta sukacita-Nya?
Mengapa Dia mau melindungiku,
Kasih-Nya, ya kar'na Kasih-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar