NKB 230 – HIMNE GKI – BERDERAPLAH SATU

NKB 230 – Berderaplah Satu

Berderaplah satu, pertegap langkahmu!

Junjunglah panggilan-Nya, perjuangkan kasih-Nya!

Bergandengan erat, rintanganmu berat,

‘tuk masyhurkan berita perdamaian kekal.

Kristus adalah Kepala G’reja-Nya,

Roh-Nya pun tetap membimbing umat-Nya.

Berbarislah utuh, bersatulah teguh,

hai seluruh Gereja Kristen Indonesia!

Majulah serentak dengan langkah tegap

dan berdoa, berkarya dalam hidup semesta!

Dengan iman teguh, kerahkan dayamu,

kebenaran wujudkan demi sesamamu!

posted under | 0 Comments

NKB. No.222 – 229 AKHIR IBADAH Haleluya - Amin

NKB. No.222 – 229

AKHIR IBADAH

Haleluya - Amin

NKB No. 222 HALELUYA

Haleluya, haleluya, haleluya.

NKB No. 223 HALELUYA

Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya!

NKB No. 224 HALELUYA, HALELUYA, AMIN

Haleluya, haleluya, amin, amin.

NKB No. 225 HALELUYA! AMIN!Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya, haleluya!
Amin, amin, amin!

NKB No. 226 AMIN, HALELUYA!

Amin, haleluya! Amin, haleluya!
Terpuji namaMu! Amin, haleluya!

NKB No. 227 AMIN

Amin, amin, amin,
amin, amin, amin.

NKB No. 228 AMIN

Amin, amin, amin.

NKB No. 229 AMIN

Amin.

posted under | 0 Comments

NKB. No.220 – 221 AKHIR IBADAH Berkat

NKB. No.220 – 221

AKHIR IBADAH

Berkat

NKB No. 220 UTUS DAKU, TUHAN YESUS

Utus daku, Tuhan Yesus,
utus daku, utuslah.

Bimbing daku, Tuhan Yesus,
bimbing daku, bimbinglah.

Ubah daku, Tuhan Yesus,
ubah daku, ubahlah.

NKB No. 221 KIRANYA ANUG'RAH KRISTUS

Kiranya anug'rah Kristus, kasih Allah abadi,
dan karunia Roh Kudus atas umat diberi.

Ketiganya jadi satu, Dia Allah yang esa,
umatNya pun bersekutu, indah tiada bandingnya.

posted under | 0 Comments

NKB. No.218 – 219 PENGUTUSAN Membela Bangsa dan Negara

NKB. No.218 – 219

PENGUTUSAN

Membela Bangsa dan Negara

NKB No. 218 INDONESIA, TANAH AIRKU
Indonesia, tanah airku indah dan megah;
sawah ladang pun lautnya ka_ya dan permai.
Jaya makmur dan sentosa s'luruh rakyatnya.

Refrein
Pada Dikau ya Tuhanku, 'ku panjatkan syukur,
atas rahmat dan anug'rah bagi bangsaku.
O, berkati_lah neg'riku Indo_ne_sia.

Jasamu, pah_lawan bangsa, 'ku ke_nang terus,
kar'na 'kau telah memb'rikan jiwa-ragamu,
agar bangsa dan neg'riku aman dan tent'ram.

NKB No. 219 SATU TANAH AIR
Satu tanah air, satu bangsa, dan satu dalam bahasa.
Indonesia kebanggaanku, engkaulah tanah airku.
Alam indah mempeso_na, suku bangsa berane_ka,
budayanya sungguh ka_ya, karya agung Sang Pencipta.
Mari kita semua_nya menghayati makna_nya,
satu tanah air kita, satu bangsa dan bahasa.

posted under | 0 Comments

NKB. No.214 – 217 PENGUTUSAN Memelihara Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan

NKB. No.214 – 217

PENGUTUSAN

Memelihara Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan

NKB No. 214 TUHAN, 'KAU TELAH KURNIAKAN KAMI
Tuhan, 'Kau telah kurniakan kami alam ini dan seisinya
untuk kehidupan yang serasi, timbal balik saling memberi

Oleh ulah yang tak terkendali, dan serakah yang memalukan;
alam dikeruk, terkuras habis, tak peduli hari esoknya.

Alam tidak lagi bersahabat, bangkitlah amarah, mendera.
O, gempa dan banjir mahadahsyat, disebarnya maut dan resah.

Alam raya, 'Kaulah Penciptanya, 'Kau menata indah berseri.
Tuhan, bangkitkan semangat kami; cinta Dikau, cinta karyaMu

NKB No. 215 NYANYIKANLAH KIDUNG BARU

(Catatan: Seorang 'cantor' atau kelompok kecil dapat menyanyikan mula-mula refreinnya, kemudian setiap bait. Jemaat menjawab dan menyanyikan refreinnya.)

Refrein
Nyanyikanlah kidung baru serta nantikan janji Tuhanmu.
Nyanyikanlah kidung baru serta nantikan janji Tuhanmu.

Hai s'luruh makhluk angkat suaramu!
Bersuka dan pujilah Tuhanmu
setiap saat dan di mana pun.
Masyhurkanlah keagunganNya!

Lembah, gunung, dataran yang rendah,
binatang liar, unggas, dan ternak,
halimun, badai, hujan, dan petir
memancarkan kekayaanNya.

Samud'ra, danau, sungai yang deras,
telaga, mata air yang jernih,
segala ikan juga isi laut
memancarkan keluhuranNya.

Segala pohon dalam musimnya,
kenanga, mawar, bakung, dahlia,
sedap malam, cempaka, dan melur
memancarkan keagunganNya.

Telinga, mata, tangan, dan benak
dengan bahasa, angka, dan simbol
di dalam karya, doa, dan jeda
memancarkan kebijakanNya

Dan kasih antar pria wanita,
segala hikmat, akal yang cerdas,
keadilan dan kebenaran pun
memancarkan kemuliaanNya

NKB 216 – Tuhan, Engkaulah Hadir

Tuhan, Engkaulah hadir di dalam hidupku;

sama dengan udara kuhirup kasih-Mu.

Dalam denyut jantungku kuasa-Mu bekerja;

tubuh dan panca indra, ‘Kau menggerakkannya.

Dikau yang kukasihi dalam sesamaku

Dikau yang aku puji dalam ciptaan-Mu!

Juga di pekerjaan, ‘Kau, Tuhan, beserta,

juga Engkau dengarkan lagu keluh kesah;

lagu mesin dan martil bising dan menderu,

lagu peras keringat naik kepada-Mu.

Di dalam suka-duka ‘Kau ingin beserta,

turut memperjuangkan damai sejahtera.

‘Kau datang dalam Kristus, dosa dihapus-Nya.

Dalam Kerajaan-Mu Kauubah dunia.

NKB No. 217 SEMUA YANG TERCIPTA
Semua yang tercipta, hai alam semesta,
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Matahari, bulan, bintang, burung-burung, ikan-ikan,
seluruh margasatwa di gunung dan lembah.

Semua manusia, hai ikutlah serta
memuji kasih Tuhan yang agung mulia.
Dalam Yesus, puteraNya, kita s'lamat selamanya;
segala sesuatu dibaharuiNya.

Sekarang menderita seisi dunia
dan dosa manusia mengakibatkannya.
Tapi Yesus pun sengsara bagi kita yang bersalah,
terhapus dosa kita di salib Golgota.

Ya Yesus, Tuhan kami, 'Kau bangkit mulia;
pun kami 'Kau bangkitkan, baptisan tandanya,
agar kami menerima hidup baru tak terkira
dan kami jadi saksi di alam semesta.

Semua yang tercipta, hai alam semesta
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Oleh Yesus disampaikan pengampunan, pendamaian.,
kelak di bumi baru genap semuanya.

posted under | 0 Comments

NKB. No.206 – 213 PENGUTUSAN Melayankan Kasih dan Keadilan

NKB. No.206 – 213

PENGUTUSAN

Melayankan Kasih dan Keadilan

NKB 206 – Mercu Suar Kasih Bapa

Mercu suar kasih Bapa memancarkan sinar-Nya.

Namun suluh yang di pantai, kitalah penjaganya.

Refrein :

Pelihara suluh pantai walau hanya klip-kelap.

Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap.

Malam dosa sudah turun, ombak dahsyat menyerang.

Banyaklah pelaut mengharap sinar suluh yang terang.

Peliharalah suluhmu, agar orang yang cemas,

yang mencari pelabuhan, dari mara terlepas.

NKB 207 – Taat, Setia, Bertekad Yang Bulat

Taat, setia, bertekad yang bulat,

itulah janji Tuhan padamu.

Di bawah panji yang mulia berdaulat,

kami 'kan angkat perang bagimu.

Angkat semboyan, jangan diamkan!

Tiup serunai dan maju terus!

Angkat semboyan, jangan diamkan!

Kristuslah Raja serta Penebus!

Taat, setia, teguh bersekutu

dengan Engkau, ya Pemimpin besar.

Kar'na penuh kasih sayang pada-Mu

kami sedikit pun tak gentar.

Taat, setia, ya Raja abadi,

pimpinlah kami berjuang terus.

Tundukkanlah kehendak hati kami,

buat di sana takhta-Mu kudus.

NKB 208 – Tabur Waktu Pagi

Tabur waktu pagi, tabur benih kasih,

tabur waktu siang, t’rus sampai senja.

Nantikan tuaian pada musim panen,

kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.

Ref. Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,

kita ‘kan bersuka, bawa berkas-Nya.

Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,

kita ‘kan bersuka, bawa berkas-Nya.

Di terik sang surya, di g’lap bayang awan

kita pun menabur, riang bekerja.

Nanti panen tiba, tugas akan usai,

kita ‘kan bersuka, bawa berkas-Nya.

Maju walau sukar, tabur bagi Tuhan,

biar jiwa raga susah dan lelah.

Sampai akhir nanti kita disambut-Nya

kita ‘kan bersuka, bawa berkas-Nya

NKB No. 209 SIMAKLAH, HAI PEMUDA!
Simaklah hai pemuda! Dunia menantang engkau.
Jangan lesu, cepat seg'ra! Mari berjuang terus!

Refrein
Tiada penghalang, tiada perintang, kita berjuang pasti menang.
Mari pemuda, ikut seg'ra, raih kejayaanmu!

Tidakkah 'kau menyimak tangis, jerit yang pedih,
dari derita dan cela? Mari berjuang terus!

Lihatlah yang mengancam rakyat kecil dan lemah;
pun kejahatan merebak. Mari berjuang terus!

Lawan dan yang tersisih rindu 'kan dimengerti;
yang lemah ingin dibela. Mari berjuang terus!

Apa pun kita buat, Yesus teladan benar
dalam kebaikan, kasih pun. Mari berjuang terus!

NKB No. 210 'KU UTUS 'KAU
'Ku utus 'kau mengabdi tanpa pamrih,
berkarya t'rus dengan hati teguh,
meski dihina dan menanggung duka;
'Ku utus 'kau mengabdi bagiKu.

'Ku utus 'kau membalut yang terluka,
menolong jiwa sarat berkeluh,
menanggung susah dan derita dunia.
'Ku utus 'kau berkurban bagiKu.

'Ku utus 'kau kepada yang tersisih,
yang hatinya diliputi sendu,
sebatang kara, tanpa handai taulan.
'Ku utus 'kau membagi kasihKu.

'Ku utus 'kau, tinggalkan ambisimu,
padamkanlah segala nafsumu,
namun berkaryalah dengan sesama.
'Ku utus 'kau bersatulah teguh.

'Ku utus 'kau mencari sesamamu
yang hatinya tegar terbelenggu,
'tuk menyelami karya di Kalvari.
'Ku utus 'kau mengiring langkahKu.

Coda
Kar'na Bapa mengutusku, 'Ku utus 'kau

NKB No. 211 PAKAILAH WAKTU ANUG'RAH TUHANMU
Pakailah waktu anug'rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.

Refrein
Tiada yang baka di dalam dunia,
s'gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.

Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t'rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu.

Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,
'kan dihargai benar olehNya.
Kasih yang sudah 'kau tabur di dunia,
nanti 'kau tuai di sorga mulia.

NKB No. 212 SUNGGUH INGINKAH ENGKAU LAKUKAN
Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?
Jangan tunggu tiba saatnya.
Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.
Jadilah suluh dunia!

Refrein
Jadilah suluh dunia!
Jadilah suluh dunia!
Mungkin ada yang terhibur kar'na sinarnya.
Jadilah suluh dunia!

'Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap
bagi hati susah dan resah.
'Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.
Jadilah suluh dunia!

Tiap talentamu pasti ada artinya
bila mencerminkan kasihNya.
Barang yang kecil pun sungguh ada gunanya.
Jadilah suluh dunia!

NKB No. 213 KITA SUDAH DITEBUS OLEHNYA
Kita sudah ditebus olehNya,
kini layanilah Mukhalismu.
Maju t'rus dan kibarkan panjiNya,
sanjung Rajamu!

Refrein
Mari bawa padaNya segenap talentamu
serta hidup mengikuti firmanNya!
Taat dan setialah walau sukar jalanmu,
hidup kudus agar kasihNya pun nyatalah!

Waktu suka atau waktu duka,
walau badai datang melandamu;
Janganlah jemu melayaniNya,
sanjung Rajamu!

Dan layanilah dengan setia,
jangan dosa sampai menghalangmu.
Junjunglah terus kebenaranNya,
sanjung Rajamu!

posted under | 0 Comments

NKB. No.194 – 205 PENGUTUSAN Bersaksi Kepada Dunia

NKB. No.194 – 205

PENGUTUSAN

Bersaksi Kepada Dunia

NKB 194 – ‘Kau Tetap Tuhanku, Yesus

‘Kau tetap Tuhanku, Yesus yang mengisi hidupku;

‘Kau Rajaku selamanya ‘Kau tetap junjunganku.

‘Kau sahabat yang abadi, harapanku yang tetap.

Dalam suka maupun duka, Yesus kawan yang akrab.

Dahagaku akan damai, Kaupuaskan sepenuh;

aku yang mendua hati Kaub'ri iman yang teguh.

Tiada insan kuharapkan mengasihiku terus;

satu saja kuandalkan: Kasih Yesus, Penebus.

NKB 195 – Kendati Hidupku Tent'ram

Kendati hidupku tent'ram dan senang,

dan walau derita penuh,

Engkau mengajarku bersaksi tegas:

s'lamatlah, s'lamatlah jiwaku.

S'lamatlah jiwaku,

s'lamatlah, s'lamatlah jiwaku.

Kendatipun susah terus menekan

dan iblis geram menyerbu,

Tuhanku menilik anak-Nya tetap;

S'lamatlah, s'lamatlah jiwaku.

Yesusku mengangkat di salib kejam

dosaku dan aib sepenuh.

Hutangku dibayar dan aku lepas,

puji Tuhan ,wahai jiwaku.

Ya Tuhan, singkapkan embun yang gelap

dapatkan seg'ra umat-Mu.

Pabila serunai berbunyi gegap, kuseru:

s'lamatlah jiwaku!

NKB 196 – Ku Beroleh Berkat

‘Ku beroleh berkat yang tak kunjung lenyap,

yang tidak dib’ri dunia;

Di relung hatiku, walau sarat beban,

ada damai sejaht’ra baka.

Yesus yang selalu tinggal serta

Ia di dalamku, ku dalam-Nya

“Aku senantiasa menyertaimu”

Itulah janji-Nya kepadaku.

Saat damai penuh masuk di hatiku,

dunia menjadi cerah,.

Kesusahan lenyap, g’lap berganti terang:

Yesus Tuhan, agung, mulia!

Harta yang terbesar di bejana fana

kumiliki di dunia.

Pada hari mulia aku dibawa-Nya

masuk sorga kekal sertanya

NKB 197 – Besarlah Untungku

Besarlah untungku jika Yesus milikku,

bersuka jiwaku kar'na damai yang penuh.

Meskipun angin k'ras, badai dunia menderu,

tak goyah hatiku kar'na Yesus milikku.

Benar, benar, besarlah untungku.

Benar, benar, besarlah untungku.

Benar, benar, besarlah untungku.

Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.

Kendati tiadalah hartaku di dunia,

hatiku tak resah, tak bersungut, berkesah.

Kar'na ‘ku sungguh tahu jika Yesus milikku,

tak sia-sialah segenap usahaku.

Meski tumpuanku pada Yesus, Tuhanku,

tidaklah aku jauh dari susah dan keluh.

Di dunia yang fana ‘ku kan tahan berperang,

di sorga yang baka dengan Yesus ‘ku menang.

Sekarang hidupku sungguh mulia benar,

di dalam kasih-Nya’ku selalu bergemar.

Janji-Nya kudengar kar'na Yesus milikku:

“Kusambut datangmu dalam rumah Bapaku”.

NKB 198 – Sahabatku Yang Paling Karib

Sahabatku yang paling karib,

bicara-Nya benar dan baik,

di sorga rumah tinggal-Nya:

kerja-Nya jujur s'lamanya,

yaitu Yesus, Tuhanku,

kekal Sahabat karibku.

Manusia terombang-ambing,

tetapi Yesus tidak pernah;

di malam hari ‘ku terbaring

di dalam perlindungan-Nya.

‘Ku tahu, Yesus, Tuhanku,

kekal Sahabat karibku.

Di dunia orang jual kasih

menghitung laba-ruginya,

ketika tiada untung lagi,

tak jarang sirna kasihnya,

tetapi Yesus, Tuhanku,

kekal Sahabat karibku.

Nyawa-Nya pun direlakan-Nya

supaya aku ditebus

dan dosaku dihapuskan-Nya dengan

darah-Nya yang kudus.

Ya, sungguh, Yesus, Tuhanku,

kekal Sahabat karibku.

NKB 199 – Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan

Sudahkah yang terbaik kuberikan

kepada Yesus, Tuhanku?

Besar pengurbanan-Nya di Kalvari!

diharap-Nya terbaik dariku.

Ref. Berapa yang terhilang t’lah kucari

dan kulepaskan yang terbelenggu?

Sudahkah yang terbaik kuberikan

kepada Yesus, Tuhanku?

Begitu banyak waktu yang terluang

sedikit kub’ri bagi-Nya

Sebab kurang kasihku pada Yesus;

mungkinkah hancur pula hati-Nya?

Telah kuperhatikankah sesama,

atau kubiarkan tegar?

‘Ku patut menghantarnya pada Kristus

dan kasih Tuhan harus kusebar.

‘Ku tak mau lebih lama dalam jurang,

kupanjat dindingnya terjal.

Dunia yang ‘kan binasa memerlukan

berita kasih Allah yang kekal.

NKB 200 – Di Jalan Hidup yang Lebar, Sempit

Di jalan hidup yang lebar, sempit,

orang sedih mengerang.

Tolong mereka yang dalam gelap;

bawalah sinar terang!

Pakailah aku, jalan berkat-Mu memancarkan cahaya-Mu!

Buatlah aku, saluran berkat bagi siapa yang risau penat.

Wartakan Kristus dengan kasih-Nya;

pengampunan-Nya penuh.

Orang ‘kan datang ‘pabila engkau

menjadi saksi teguh.

Seperti Tuhan memb’ri padamu

dan mengasihi dikau,

b'ri bantuanmu di mana perlu,

Yesus mengutus engkau!

NKB 201 – Di Jalan Hidupku

Di hidupku ‘ku ada sobat yang setia,

yang s’nantiasa berjalan sertaku ;

masa gelap dibuat-Nya terang ceria,

itulah Yesus, Jurus’lamatku.

‘Ku tak cemaskan jalan yang naik turun,

lewat lembah dan gunung yang terjal;

sebab Tuhan berjalanlah di sampingku,

memimpinku ke Neg’ri yang kekal.

O kasih-Nya besarlah tiada taranya,

dengan rela Dia mati bagiku;

kepada-Nya kus’rahkan jiwa dan raga,

sejak itu Dia bimbing ‘ku s’lalu.

NKB 202 – Genta Injil Bergaung

Genta Injil bergaung ke seluruh dunia,

membawakan kabar s’lamat bagi umat manusia.

Besarlah kasih Hu, Yang mengutus Put’ra-Nya,

agar orang yang percaya dapat hidup s’lamanya.

Suaranya bergema dalam dunia yang cemar,

Injil-Nya memberi sukacita yang besar.

Genta Injil mengundang masuk pesta mulia,

jangan tampik panggilan-Nya yang penuh anugerah.

“Kub’rikan tubuh-Ku, ‘kau yang lapar, makanlah!

walaupun dosamu merah, bagai salju putihlah.”

Genta Injil bergaung, peringatan terdengar:

barang siapa yang menolak, dapat hukuman besar.

Serahkan hidupmu pada Yesus, Tuhanmu,

jika ‘kau tidak terlambat, akan s’lamatlah tentu.

Genta Injil bergaung, diwartakannya terus

tentang kasih yang sempurna, kar’na kurban Penebus.

Kub’rikan warta-Nya bagi insan di dunia:

“Sudah lahir Kristus, Tuhan, Jurus’lamat manusia.”

NKB 203 – Adakah Tempat Bagi-Nya

Adakah tempat bagi-Nya,

Yang menanggung dosamu?

Yesus t'lah ketuk hatimu –

sambutlah Penebusmu!

B’rikanlah tempat bagi-Nya

dan dengarkan sabda-Nya!

Bukalah pintu hatimu,

sambut Dia segera!

Bila hanya nikmat dunia

‘kau kejar selalu t'rus,

k'lak tempat pun tiada lagi

bagi Yesus, Penebus.

Adakah tempat bagi-Nya,

Yang mencurahkan berkat?

Hari inilah saatnya,

Hari Tuhan t'lah dekat!

Hari rahmat hampir lalu,

baik serahkan hidupmu;

Nanti hatimu tertutup

bagi Yesus, Rajamu.

NKB 204 – Di Dunia Yang Penuh Cemar

Di dunia yang penuh cemar

antara sesamamu

hiduplah saleh dan benar;

nyatakan Yesus dalammu.

Nyatakan Yesus dalammu

Nyatakan Yesus dalammu

Sampaikan firman dengan hati teguh

Nyatakan Yesus dalammu

Hidupmu kitab terbuka

dibaca sesamamu;

Apakah tiap pembacanya

melihat Yesus dalammu?

Di sorga ‘kau kelak senang

berjumpa sahabatmu,

Berkat hidupmu dalam t'rang;

Nyatakan Yesus dalammu.

Hiduplah kini bagi-Nya,

berjiwa tetap teguh;

Bimbinglah orang tercela

melihat Yesus dalammu.

NKB 205 – Dalam Dunia Yang G'lap

Dalam dunia yang g'lap karena dosa,

banyak jiwa terancam kuasa maut.

Siapa yang mau menyampaikan berita

hal kes'lamatan dari Anak Daud?

Kuasa t'lah dib'ri pada-Ku.

Kuasa t'lah dib'ri pada-Ku.

Masyhurkanlah Injil ke seluruh dunia,

selalu ‘Ku besertamu.

Hai, lihatlah, terbuka pintu dunia,

laskar Kristus, hai bangkit, masuklah!

Satukanlah tenagamu semua

dan Injil Kristus pun masyhurkanlah!

‘Kau tak perlu binasa kar'na dosa,

Allah telah memberikan Anak-Nya.

Orang benar tiada 'kan binasa,

maka masyhurkanlah t'rus Injil-Nya!

Hari Tuhan tak akan lama lagi

kalau semua lidah berseru:

“Haleluya! ‘Kau Allah Mahatinggi!”

Mari, agungkan Dia, Rajamu!

posted under | 0 Comments

NKB. No.190 – 193 PENGUTUSAN Bersekutu Dengan Sesama

NKB. No.190 – 193

PENGUTUSAN

Bersekutu Dengan Sesama

NKB 190 – Langit Bernyanyi Gembira

Langit bernyanyi gembira: Haleluya!

kar'na kemuliaan Allah, kita pancarkan terus.

Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Langit bernyanyi gembira: Haleluya!

kar'na hidupmu, hidupku di dalam kasih mesra.

Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Langit bernyanyi: Haleluya!
kar'na berita injili kita masyhurkan terus.

Haleluya! Haleluya! Haleluya! Haleluya!

NKB 191 – Dalam Roh Yesus Kristus

Dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap,

dalam Roh Yesus Kristus kita satu tetap,

mendoakan semua jadi satu kelak.

Biar dunia tahu bahwa kita murid-Nya

dalam kasih tubuh Kristus yang esa.

Kita jalan bersama bergandengan erat,

kita jalan bersama bergandengan erat,

menyiarkan berita bahwa Tuhan dekat.

Kita bahu-membahu melayani terus,

kita bahu-membahu melayani terus,

kita saling membela dalam kasih kudus.

Puji Bapa sorgawi, Pemberi kurnia!

Puji Bapa sorgawi, Pemberi kurnia!

Puji Roh Pemersatu, dalam kasih baka!

NKB 192 – Di Dalam Kristus Bertemu

Di dalam Kristus bertemu seluruh dunia;

terpadu umat Penebus di dalam kasih-Nya.

Semua hati terlebur di dalam Tubuh-Nya,

berkarya akrab dan tekun di pelayanan-Nya.

Bergandeng tanganlah erat apapun bangsamu;

Pengabdi Bapa yang kudus, tentulah kawanku.

Di dalam Kristus bertemu seluruh dunia;

cerminan kasih Penebus umat-Nya yang esa.

NKB 193 – Aku Tetap Hendak Berhati Tulus

Aku tetap hendak berhati tulus

kar'na teman mempercayaiku.

Aku hendak tetap berjalan lurus,

kar'na teman t'lah mengasihiku,

kar'na teman t'lah mengasihiku,

Aku hendak teguh senantiasa,

walau besar tantangan dunia.

Aku hendak tetap tegap perkasa

kar'na kutahu rintangan 'kan enyah.

kar'na kutahu rintangan 'kan enyah.

Aku hendak tetap menjadi kawan

bagi yang hatinya penat, sendu.

Dan kasihku ingin t'rus kubagikan,

serta imbalan tiada ‘ku perlu;

serta imbalan tiada ‘ku perlu

Aku hendak rendah hati selalu,

kar'na kutahu betapa ‘ku lemah.

Aku hendak menolong sesamaku;

Allah Esa selalu kusembah;

Allah Esa selalu kusembah.

Aku hendak tetap menaikkan doa

dalam dunia yang sibuk dan cemar.

Aku hendak berpaut pada Allah

dan Kristuslah teladan yang benar;

dan Kristuslah teladan yang benar

posted under | 0 Comments

NKB. No.176 – 189 PENGUTUSAN Hidup Mengikuti Tuhan

NKB. No.176 – 189

PENGUTUSAN

Hidup Mengikuti Tuhan

NKB 176 – Di Bawah Salib Yesus

Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti

yaitu cadas yang teguh, pelindung yang letih.

Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;

Naungan di panas terik bagi ku yang penat.

Dan pada salib Yesus tampak di mataku

sesosok tubuh, terpencil, tersiksa bagiku.

Hatiku yang remuk, sedih, melihatlah jelas

bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.

Ya salib, kujadikan naunganmu rumahku.

Semata cahya wajah-Nya bagiku yang perlu.

Biarkan dunia kulepas, tak ada ruginya.

Yang hilang dosa sajalah dan labaku salib-Nya.

NKB 177 – Kucari Suatu Panji

Kucari suatu panji kan kuriing tetap,

dan pandu yang berani, takutku ‘kan lenyap.

Kucari kesempatan mencoba dayaku,

yang dapat memuaskan dahaga jiwaku.

Di dalam Yesus, Tuhan, ‘ku mendapatkannya;

Tetaplah ‘ku berjalan t’rus di bawah panji-Nya.

Kucari jawab pasti, penawar raguku;

dan suluh yang memandu setiap langkahku.

Kucari tutur hikmat, yang kuasanya besar

supaya makna hidup tersingkaplah benar.

Kucari kepuasan yang lama kuperlu;

kucari kebebasan dan damai yang penuh.

Kucari pengampunan, enyah gelisahku;

Kucari pengharapan ‘kan kupegang teguh.

NKB 179 – Lama ‘Ku Enggan Mengikut Jalan Tuhan

Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan,

hanya turut hawa nafsu diriku.

Serta ‘ku memandang Penebus di salib,

aku berserah kepada Rajaku.

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,

ada damai, hilanglah keluh kesah.

Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,

dan merasa perhentian-Nya.

Set’lah tubuhku dan jiwa kuserahkan

pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,

‘ku miliki rasa damai serta aman,

meskipun di dalam jurang yang gelap.

Seg'nap waktuku sekarang Tuhan punya,

pun rencana hidupku dan hartaku.

Tiap hari aku junjung Firman Allah,

dan masyhurkan nama Yesus, Rajaku.

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,

kenikmatannya tiada taranya.

Tak 'kan cukup lidahku memuji Dia,

yang t'lah bagiku membuka sorga-Nya.

NKB 180 – Bukanlah ‘Ku Tetapi Hanya Kristus

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

layak benar dipuji, disembah.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

patut tetap dimuliakanlah.

Tuhan, diriku telah Kauraih, Kau hapus dosaku.

Tiada yang lebih permai ‘Kau hidup dalamku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

dalam seg'nap p’rilaku hidupku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

dalam seg'nap ucapan, tingkahku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

memb'ri gemar kepada yang sendu.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

Yang berbelas bagi yang berkeluh.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

yang merenggut beban hidup berat.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

yang tangan-Nya terulur tak penat.

Kristus tentu – ya amin, kupercaya –

mau mendengar seruan umat-Nya.

Tiada hal terucap sia-sia;

‘ku 'kan tetap berdoa pada-Nya.

NKB 181 – Tuhan, Ambil Hidupku

Tuhan, ambil hidupku

dan kuduskan bagi-Mu;

pun waktuku pakailah

memuji-Mu s'lamanya.

Kuserahkan hidupku agar jadi milikmu

kuserahkan hidupku agar jadi milikmu.

Tanganku gerakkanlah,

Kasih-Mu pendorongnya,

dan jadikan langkahku

berkenan kepada-Mu.

Buatlah suaraku

hanya mengagungkan-Mu,

dan sertakan lidahku

jadi saksi Injil-Mu.

Harta kekayaanku

jadi alat bagi-Mu,

akal budi dan kerja,

Tuhan, pergunakanlah!

Kehendak-Mu sajalah

dalam aku terjelma,

jadikanlah hatiku

takhta kebesaran-Mu.

Limpah-ruah kasih-Mu

kuserahkan pada-Mu,

diriku seutuhnya

milik-Mu selamanya.

NKB 182 – ‘Ku Rindu Mengiringi-Mu

‘Ku rindu mengiringi-Mu, ya Tuhan, dalam hidupku;

Nyatakan maksud hikmat-Mu, agar ku taat kepada-Mu.

Segarkan hati yang lesu dengan kasih-Mu yang teguh.

Arahkan tiap langkahku dan pimpinlah ke rumah-Mu.

Tabahkan hatiku tetap, berpaut pada-Mu erat.

Setiap saat dan kerja, kiranya iman alasnya.

Dengan harapan yang cerah, bagaikan fajar merekah,

di dalam damai yang penuh, ‘ku rindu hidup serta-Mu.

NKB 183 – Dulu ‘Ku Mencari

Dulu ‘ku mencari hanya kurnia,

kini ku beroleh yang memb'rikannya.

Dulu perasaan pandu bagiku,

kini firman Tuhan yang membimbingku.

Aku puji Yesus tak kenal lelah

Karena Dia sungguh Tuhanku adalah.

Dulu susah payah, giat berlelah,

kini pasrah diri aku berserah.

Dulu kematian membayangiku,

kini kes'lamatan milikku penuh.

Dulu ‘ku meraih tangan Tuhanku,

kini bahkan Dia yang menggandengku.

Dulu ombak laut menerpa keras,

kini jangkar kokoh tiada kulepas.

Dulu rancanganku memb'ri ‘ku senang,

kini hanya doa memb'ri ‘ku tenang.

Dulu ‘ku merasa bimbang tak tentu,

kini ku mendapat benteng yang teguh.

Dulu hasrat diri kuikuti t'rus,

kini ‘ku dibimbing sabda Penebus.

Dulu ‘ku menuntut, tak mau menyerah,

kini Tuhan saja ingin kusembah.

Dulu ‘ku berkhayal Yesus milikku,

kini ‘ku tak ragu Dia hartaku.

Dulu ‘ku bagaikan suluh yang pendar,

kini ‘ku bercahya gilang dan benar.

NKB 184 – Engkau Milikku Abadi

Engkau milikku abadi, segalanya bagiku;

Di sepanjang ziarahku, ingin ‘ku bersamamu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Di sepanjang ziarahku, ingin ku bersamamu.

Bukan nikmat duniawi yang menjadi doaku;

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

Pimpin daku melewati lembah bayang maut sendu,

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

NKB 185 – Bintang Pandanganku

Bintang pandanganku, cadas yang teguh,

pandu yang setiawan, tongkat bagiku.

Roti kehidupan, mata air sejuk.

Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.

Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.

Tanpa ‘Kau, Tuhanku, jalanku berat.

Siapakah yang menghibur aku yang penat?

Hilanglah asaku tanpa kasih-Mu.

Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.

Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.

Maka kar'na itu aku jalan t'rus,

hingga ku menghadap takhta yang kudus.

K'lak 'kan kukatakan: tiada hartaku;

Hanya Kaulah saja, Yesus, milikku.

Hanya Kaulah saja, Yesus, milikku.

NKB 186 – Kucari Tuhan

Kucari Tuhan, lalu aku tahu,

Dia menggugahku mencari-Nya;

Bukanlah aku menemukan-Nya,

‘ku ditemukan-Nya.

Tanganku, Tuhan, Kaugenggam erat,

kujalan t'rus, dan tidak 'kan sesat.

Bukanlah aku yang memandang-Mu,

Kaulah memandangku.

Kudapat, kukasihi Tuhanku,

itulah jawab hatiku penuh.

Lama telah ‘Kau menyertaiku;

‘Kau mengasihiku.

NKB 187 – Nikmat Dunia Menggodaku

Nikmat dunia menggodaku pasti sia-sia,

‘Ku tak ingin diperbudak oleh harta fana.

Yesuslah teladanku di sepanjang jalanku.

Yesuslah teladanku pada tiap waktu.

Yesus sudah menghancurkan tiap rantai dosa,

agar ‘ku menjadi hamba yang setia.

Di sepanjang ziarahku yang menuju sorga,

akan kukisahkan ihwal kasih dan rahmat-Nya.

Dia akan menyambutku di tempat mulia

dan berkata kepadaku: “Kau hamba setia.”

NKB 188 – Tiap Langkahku

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan

dan tangan kasih-Nya memimpinku.

Di tengah badai dunia menakutkan,

hatiku tetap tenang teduh.

Tiap langkahku ‘ku tahu yang Tuhan pimpin

ke tempat tinggi ‘ku dihantar-Nya,

hingga sekali nanti aku tiba

di rumah Bapa, sorga yang baka.

Di waktu imanku mulai goyah

dan bila jalanku hampir sesat,

kupandang Tuhanku, Penebus dosa,

‘ku teguh sebab Dia dekat.

Di dalam Tuhan saja harapanku,

sebab di tangan-Nya sejahtera:

Dibuka-Nya Yerusalem yang baru,

kota Allah suci mulia.

NKB 189 – Pegang Tanganku

Ku ingin selalu dekat pada-Mu,

ikut Kau, Tuhan, tiada jemu;

Bila Kaupimpin kehidupanku,

tak ‘kan ku ragu, tetap langkahku.

O Jurus’lamat, pegang tanganku

bimbingan-Mu yang aku perlu;

B’ri pertolongan dan kuasa-Mu

O Tuhan Yesus, pegang tanganku.

Gelap perjalanan yang aku tempuh,

namun cerah berseri jiwaku;

Susah kecewa di dunia fana,

damai menanti di sorga baka.

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Followers

    FriendFinder

    Share |

    TOP TEN

    Free Domain

    CO.CC:Free Domain

Recent Comments