NKB. No.176 – 189 PENGUTUSAN Hidup Mengikuti Tuhan

NKB. No.176 – 189

PENGUTUSAN

Hidup Mengikuti Tuhan

NKB 176 – Di Bawah Salib Yesus

Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti

yaitu cadas yang teguh, pelindung yang letih.

Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;

Naungan di panas terik bagi ku yang penat.

Dan pada salib Yesus tampak di mataku

sesosok tubuh, terpencil, tersiksa bagiku.

Hatiku yang remuk, sedih, melihatlah jelas

bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.

Ya salib, kujadikan naunganmu rumahku.

Semata cahya wajah-Nya bagiku yang perlu.

Biarkan dunia kulepas, tak ada ruginya.

Yang hilang dosa sajalah dan labaku salib-Nya.

NKB 177 – Kucari Suatu Panji

Kucari suatu panji kan kuriing tetap,

dan pandu yang berani, takutku ‘kan lenyap.

Kucari kesempatan mencoba dayaku,

yang dapat memuaskan dahaga jiwaku.

Di dalam Yesus, Tuhan, ‘ku mendapatkannya;

Tetaplah ‘ku berjalan t’rus di bawah panji-Nya.

Kucari jawab pasti, penawar raguku;

dan suluh yang memandu setiap langkahku.

Kucari tutur hikmat, yang kuasanya besar

supaya makna hidup tersingkaplah benar.

Kucari kepuasan yang lama kuperlu;

kucari kebebasan dan damai yang penuh.

Kucari pengampunan, enyah gelisahku;

Kucari pengharapan ‘kan kupegang teguh.

NKB 179 – Lama ‘Ku Enggan Mengikut Jalan Tuhan

Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan,

hanya turut hawa nafsu diriku.

Serta ‘ku memandang Penebus di salib,

aku berserah kepada Rajaku.

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,

ada damai, hilanglah keluh kesah.

Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,

dan merasa perhentian-Nya.

Set’lah tubuhku dan jiwa kuserahkan

pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,

‘ku miliki rasa damai serta aman,

meskipun di dalam jurang yang gelap.

Seg'nap waktuku sekarang Tuhan punya,

pun rencana hidupku dan hartaku.

Tiap hari aku junjung Firman Allah,

dan masyhurkan nama Yesus, Rajaku.

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,

kenikmatannya tiada taranya.

Tak 'kan cukup lidahku memuji Dia,

yang t'lah bagiku membuka sorga-Nya.

NKB 180 – Bukanlah ‘Ku Tetapi Hanya Kristus

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

layak benar dipuji, disembah.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

patut tetap dimuliakanlah.

Tuhan, diriku telah Kauraih, Kau hapus dosaku.

Tiada yang lebih permai ‘Kau hidup dalamku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

dalam seg'nap p’rilaku hidupku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

dalam seg'nap ucapan, tingkahku.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

memb'ri gemar kepada yang sendu.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

Yang berbelas bagi yang berkeluh.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

yang merenggut beban hidup berat.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

yang tangan-Nya terulur tak penat.

Kristus tentu – ya amin, kupercaya –

mau mendengar seruan umat-Nya.

Tiada hal terucap sia-sia;

‘ku 'kan tetap berdoa pada-Nya.

NKB 181 – Tuhan, Ambil Hidupku

Tuhan, ambil hidupku

dan kuduskan bagi-Mu;

pun waktuku pakailah

memuji-Mu s'lamanya.

Kuserahkan hidupku agar jadi milikmu

kuserahkan hidupku agar jadi milikmu.

Tanganku gerakkanlah,

Kasih-Mu pendorongnya,

dan jadikan langkahku

berkenan kepada-Mu.

Buatlah suaraku

hanya mengagungkan-Mu,

dan sertakan lidahku

jadi saksi Injil-Mu.

Harta kekayaanku

jadi alat bagi-Mu,

akal budi dan kerja,

Tuhan, pergunakanlah!

Kehendak-Mu sajalah

dalam aku terjelma,

jadikanlah hatiku

takhta kebesaran-Mu.

Limpah-ruah kasih-Mu

kuserahkan pada-Mu,

diriku seutuhnya

milik-Mu selamanya.

NKB 182 – ‘Ku Rindu Mengiringi-Mu

‘Ku rindu mengiringi-Mu, ya Tuhan, dalam hidupku;

Nyatakan maksud hikmat-Mu, agar ku taat kepada-Mu.

Segarkan hati yang lesu dengan kasih-Mu yang teguh.

Arahkan tiap langkahku dan pimpinlah ke rumah-Mu.

Tabahkan hatiku tetap, berpaut pada-Mu erat.

Setiap saat dan kerja, kiranya iman alasnya.

Dengan harapan yang cerah, bagaikan fajar merekah,

di dalam damai yang penuh, ‘ku rindu hidup serta-Mu.

NKB 183 – Dulu ‘Ku Mencari

Dulu ‘ku mencari hanya kurnia,

kini ku beroleh yang memb'rikannya.

Dulu perasaan pandu bagiku,

kini firman Tuhan yang membimbingku.

Aku puji Yesus tak kenal lelah

Karena Dia sungguh Tuhanku adalah.

Dulu susah payah, giat berlelah,

kini pasrah diri aku berserah.

Dulu kematian membayangiku,

kini kes'lamatan milikku penuh.

Dulu ‘ku meraih tangan Tuhanku,

kini bahkan Dia yang menggandengku.

Dulu ombak laut menerpa keras,

kini jangkar kokoh tiada kulepas.

Dulu rancanganku memb'ri ‘ku senang,

kini hanya doa memb'ri ‘ku tenang.

Dulu ‘ku merasa bimbang tak tentu,

kini ku mendapat benteng yang teguh.

Dulu hasrat diri kuikuti t'rus,

kini ‘ku dibimbing sabda Penebus.

Dulu ‘ku menuntut, tak mau menyerah,

kini Tuhan saja ingin kusembah.

Dulu ‘ku berkhayal Yesus milikku,

kini ‘ku tak ragu Dia hartaku.

Dulu ‘ku bagaikan suluh yang pendar,

kini ‘ku bercahya gilang dan benar.

NKB 184 – Engkau Milikku Abadi

Engkau milikku abadi, segalanya bagiku;

Di sepanjang ziarahku, ingin ‘ku bersamamu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Di sepanjang ziarahku, ingin ku bersamamu.

Bukan nikmat duniawi yang menjadi doaku;

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

Pimpin daku melewati lembah bayang maut sendu,

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

NKB 185 – Bintang Pandanganku

Bintang pandanganku, cadas yang teguh,

pandu yang setiawan, tongkat bagiku.

Roti kehidupan, mata air sejuk.

Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.

Kaulah peganganku, Yesus, Tuhanku.

Tanpa ‘Kau, Tuhanku, jalanku berat.

Siapakah yang menghibur aku yang penat?

Hilanglah asaku tanpa kasih-Mu.

Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.

Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku.

Maka kar'na itu aku jalan t'rus,

hingga ku menghadap takhta yang kudus.

K'lak 'kan kukatakan: tiada hartaku;

Hanya Kaulah saja, Yesus, milikku.

Hanya Kaulah saja, Yesus, milikku.

NKB 186 – Kucari Tuhan

Kucari Tuhan, lalu aku tahu,

Dia menggugahku mencari-Nya;

Bukanlah aku menemukan-Nya,

‘ku ditemukan-Nya.

Tanganku, Tuhan, Kaugenggam erat,

kujalan t'rus, dan tidak 'kan sesat.

Bukanlah aku yang memandang-Mu,

Kaulah memandangku.

Kudapat, kukasihi Tuhanku,

itulah jawab hatiku penuh.

Lama telah ‘Kau menyertaiku;

‘Kau mengasihiku.

NKB 187 – Nikmat Dunia Menggodaku

Nikmat dunia menggodaku pasti sia-sia,

‘Ku tak ingin diperbudak oleh harta fana.

Yesuslah teladanku di sepanjang jalanku.

Yesuslah teladanku pada tiap waktu.

Yesus sudah menghancurkan tiap rantai dosa,

agar ‘ku menjadi hamba yang setia.

Di sepanjang ziarahku yang menuju sorga,

akan kukisahkan ihwal kasih dan rahmat-Nya.

Dia akan menyambutku di tempat mulia

dan berkata kepadaku: “Kau hamba setia.”

NKB 188 – Tiap Langkahku

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan

dan tangan kasih-Nya memimpinku.

Di tengah badai dunia menakutkan,

hatiku tetap tenang teduh.

Tiap langkahku ‘ku tahu yang Tuhan pimpin

ke tempat tinggi ‘ku dihantar-Nya,

hingga sekali nanti aku tiba

di rumah Bapa, sorga yang baka.

Di waktu imanku mulai goyah

dan bila jalanku hampir sesat,

kupandang Tuhanku, Penebus dosa,

‘ku teguh sebab Dia dekat.

Di dalam Tuhan saja harapanku,

sebab di tangan-Nya sejahtera:

Dibuka-Nya Yerusalem yang baru,

kota Allah suci mulia.

NKB 189 – Pegang Tanganku

Ku ingin selalu dekat pada-Mu,

ikut Kau, Tuhan, tiada jemu;

Bila Kaupimpin kehidupanku,

tak ‘kan ku ragu, tetap langkahku.

O Jurus’lamat, pegang tanganku

bimbingan-Mu yang aku perlu;

B’ri pertolongan dan kuasa-Mu

O Tuhan Yesus, pegang tanganku.

Gelap perjalanan yang aku tempuh,

namun cerah berseri jiwaku;

Susah kecewa di dunia fana,

damai menanti di sorga baka.

posted under |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers

    FriendFinder

    Share |

    TOP TEN

    Free Domain

    CO.CC:Free Domain

Recent Comments